Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang Kalimat Efektif

Apakah yang dimaksud dengan kalimat efektif?

Kalimat efektif yaitu kalimat yang tiap-tiap kata yang membangun kalimattersebut mempunyai fungsi yang pasti. Kalau sebuah kalimat memilki sebuah katayang tidak berfungsi, kalimat tersebut disebut kalimat mubazir, dan dianggaptidak efektif. Contoh ; kalimat yang diawali dengan kata sambung seperti, dari,bagi, dan dengan.

Di toko ini menyediakan pupuk. (tidak efektif)
Toko ini menjual pupuk. (efektif)
Walaupun hujan tetapi dia pegi juga. (tidak efektif)
Walaupun hujan, dia pergi juga.(efektif)

Bagaimanakah sebuah kalimat dikatakan efektif?

Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila memenuhi syarat kalimat efektif.Ada pun sayarat kalimat efektif secara umum dibagi menjadi dua, yakni :

1.   Syarat awal yangmeliputi pemilihan kata (diksi), dan penggunaan ejaan.

a.    Diksi
Pemilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepatnuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuanuntuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasayang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. (Keraf, 2009 : 24)

b.      Penggunaan ejaan
Ejaan yaitu kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat,dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

Jadi, secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah (1) penulisan huruf,(2) penulisan kata, dan (3) penulisan tanda baca.

2.    Syarat utama yang meliputi struktur kalimat dan ciri kalimatefektif.

a.    Struktur kalimat efektif,
Struktur kalimat efektif meliputi:

1)   Strukturkalimat umum
Kalimat yang baik minimal dibangun oleh sebjek dan predikat

2)   Strukturkalimat paralel
Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan frase (kelompokkata), maka ide-ide yang sejajar harus dinyatakan denga frase. Jika sebuah idedalam suatu kaliat dinyatakan dengan kata benda (misalnya bentuk pe-an,ke-an), maka ide lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan kata bendajuga. demikian juga halnya bila sebuah ide dalam suatu kalimat yang dinyatakandengan kata kerja (misalnya bentuk me-kan, di-kan), maka ide lainnyayang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama.
Contoh :

Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan  mengaturpeminjaman buku.(salah)
Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pengaturanpeminjaman buku. (benar)
kegiatannya ialah membeli buku, membuat katalog, dan mengatur peminjamanbuku.(benar)

b.     Ciri-CiriKalimat Efektif
Klimat efektif memiliki empat ciri, yaitu:

1)         Kesatuan(padu)
Sebuah kalimat dikatakan padu apabila hubungan antar unsur dalam kalimattidak terganggu.
Contoh :                                                                                            
Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri disekeretariat.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapatmenguntungkan umum.
Pada tahun ini merupakan tahun terakhir masa dianasnyasebagai pegawai negeri.

Kalimat-kalimat tersebut subjeknya kurang jelas karena diantar olehpartikel (kata-kata yang digarisbawahi). Oleh karena itu, partikel perludihilangkan sehingga menjadi :
Para mahasiswa diharapkanmendaftarkan diri di sekeretariat.
Keputusan ini merupakan kebijaksanaan yang dapatmenguntungkan umum
Tahun ini merupakan tahun terakhir masadianasnya sebagai pegawai negeri.

2)         Hemat
Sebuah kalimat dikatakan hemat apabila kalimat yang disusun tidakmenggunakan kata secara berlebihan. Atau dengan kata lain seberapa banyakkahkata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar.
Hal-hal yang membuat sebuah kalimat tidak hemat.
a)       Pengulangansubjek kalimat
            Contoh :
Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasukiruangan
Menjadi :
Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai memasuki ruangan.

b)     Hiponimdihindarkan
Perhatikan contoh berikut.
Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari senin lalu.
Warna kuning dan warna ungu adalah warna kesayangan adikku.
Bulan Maret tahun ini, Presiden SBY akan mengadakan perjalananmuhibah ke beberapa negara tetangga antara lain Malaysia.
Kalimat-kalimat tersebut diperbaiki degan menghilangkan kata hari,warna, dan bulan sehingga menjadi:
Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI senin lalu.
Kuning dan ungu adalah warna kesayangan adikku.
Maret tahun ini, Presiden SBY akan mengadakan perjalanan muhibah kebeberapa negara tetangga antara lain Malaysia.

c)      Pemakaiankata depan ‘dari’ dan ‘daripada’
Perhatikan contoh pemakaian dari dan daripada yang benarberikut.
Pak Karto berangkat dari Bandung pukul  7.30
Perhiasan yang indah itu terbuat dari perak
Kalimat A lebih sukar daripada kalimat B.

Bandingkan dengan contoh permakaian dari dan daripada yangtidak benar berikut ini:
Anak dari tetangga saya Senin ini akan dilantik menjadi dokter
Presiden menekankan, bahwa di dalam pembangunan ini kepentingan daripadarakyat harus diutamakan.
Jadi penggunaan dari untuk menunjukkan arah (tempat), asal-usul,sedangkan daripada berfungsi untuk membandingakan sesuatu benda atau haldengan benda atau hal lainnya.

3)      Koherensi
Yaitu hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kataatau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. (Gorys Keraf).

Hal-hal yang menyebabkan kalimat tidak koheren :
a)       Karenatempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Contoh :  
Adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi dikebunanjing (tidak baik)
Adik saya yang paling kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi, dengansekuat tenaganya (baik)
b)     Karena salahmempergunakan kata depan, kata penghubung, dan kata sebaimya.
Contoh :  
Kami saling bantu-membantu dalam hal kebaikan (salah)
Kami saling membantu dalam hal kebaikan (benar)
Kami bantu-membantu dalam hal kebaikan (benar)

Temanku menceritakan tentang peristiwa itu (salah)
Temanku menceritakan peristiwa itu (benar)
Temanku bercerita tentang peristiwa itu (benar)

Pengamen itu mengharapkan akan belas kasihan (salah)
Pengamen itu mengaharapkan belas kasihan (benar)
Pengamen itu berharap akan belas kasihan (salah)

c)        Karena salahmenempatkan keterangan aspek ( sudah, telah, akan, belum, dsb) pada kata kerjatanggap.
Contoh :
Saya sudah membaca buku itu hingga tamat. (baik)
Sudah saya baca buku itu hingga tamat. (baik)
Saya sudah baca buku itu hingga tamat. (kurang baik, bahasa percakapan)
Buku itu saya sudah baca hingga tamat. (salah)
Buku itu sudah saya baca hingga tamat. (baik)

4)         Penekanan
Yaitu pemberian aksentuasi , pementingan atau pemusatan perhatian padasalahsatu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat yangdiberikan penegasan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar atau pembaaca.

Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberikan penekanan pada kalimat,antara lain dengan cara:
a)       Pemindahanletak frase
Contoh :
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kitabicarakan lagi pada kesempatan lain.
Pada kesempatan lain kamiberharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
Kita dapat membicarakan lagi soal ini padakesempatan lain demikian harapan kami.
Soal ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain, demikianharapan kami.

b)       Mengulang kata-katayang sama
Contoh :
Pembangunan dilihat sebaga proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi,tidak hanya dimensi ekonomi, tetapi juga dimensi politik, dimensisosial, dan dimensi budaya.

5)      Kevariasian
Contoh :
Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat desa Tumbuhmulia. (S-P-O)
Belum dikenal oleh masyarakat desa Tumbuhmulia dokter muda itu. (P-O-S)
Dokter muda itu oleh masyarakat desa Tumbuhmulia belum dikenal. (S-O-P)

Sebagai tambahan, sebuah kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandungkalimat yang ambigu (taksa) atau kalimat yang bermakna ganda.
Menurut Kempson ketaksaan adalah kegandaan makna dari suatu tanda bahasa.
Contoh :
 Saya mencari pencukur rambut
-      Saya mencariorang yang pekerjaannya mencukur rambut
-      Saya mencarialat pencukur rambut
Isteri sopir yang nakal itu cantik
-      Isteri sopir(yang cantik itu) nakal.
-      Sopir (yangberisteri cantik itu) nakal.

Ketaksaan komunikasi lisan dapat dihindari dengan pemberian intonasi atautekanan kata secara tepat. Sedangkan ketaksaan komunikasi tulis dapat diatasidengan menyertakan  konteks atas kalimat yang mengandung ketaksaan.
Contoh :
Saya mencari seorang sahabat. Orangnya tinggi, kurus, kulit sawo matang,dan bernama Amir.
Saya mencari seorang sahabat. Orangnya harus ramah, pintar, jujur, sukabekerja keras.

Penjelasan lengkap Anda juga bisa menonton video berikut ini.

    Referensi :
    1. Alwi, H. dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka. 
    2. Alwi, H. Dkk (ed.). 2002. Telaah Bahasa san Sastra. Jakarta : Pusat Bahasa dan Yayasan Obor Indonesia.
    3. Chaer, A. 1993. Grammatika Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 
    4. Kamisa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Cahaya Agency.
    5. Keraf, G. 2004. Komposisi. Ende: Nusa Indah. 
    6. Keraf, G. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 
    7. Putrayasa, I.B. 2006. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
    8. Putrayasa, I.B. 2010. Kalimat Efektif. Bandung: PT. Refika Aditama.
    9. Sugono, D.(ed). 2011. Buku Praktis Bahasa Indonesia jilid 2. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.