Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENGELOMPOKAN SOSIAL, PERMASALAHAN SOSIAL, KONFLIK SOSIAL, DAN ARTI PENTING PRINSIP KESETARAAN

pengelompokan sosial, permasalahan sosial, konflik sosial, dan arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial

Salahsatu kompetensi yang harus dimilik oleh peserta didik adalah memahami pengertianpengelompokan sosial, dan memahami permasalahan sosial dalam kaitannya denganpengelompokan sosial, mengetahui arti penting prinsip kesetaraan untukmenyikapi perbedaan sosial, serta mengetahui konflik sosial dan cara memberikanrespons untuk melakukan resolusi konflik dan pemecahan masalah konflik dankekerasan demi terciptanya kehidupan yang damai di masyarakat.

 

Apapengertian pengelompokan sosial ? Pengelompokansosial atau kelompok atau group sosal adalah kumpulan dari individu yangberinteraksi satu sama lain, pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan,untuk meningkatan hubungan antar individu, atau bisa saja untuk keduanya.Sebuah kelompok suatu waktu dibedakan secara kolektif, sekumpulan orang yangmemiliki kesamaan dalam aktifitas umum namun dengan arah interaksi terkecil.

 

Berikutini beberapa pengertian pengelompokansosial atau kelompok sosial menurut para ahli. Menurut R.M. Macler &Charles H. Page: Society, An Introductory Analysis, Macmillan & Co.Ltd.,London, (1961: 213), Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan manusia yangsaling hidup bersama dan menjalani saling ketergantungan dengan sadar dantolong menolong. Sedangkan menurut Soejono Soekanto (2006:104). Kelompok sosialatau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama,karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut antara lainmenyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaranuntuk saling menolong. Sedangkan Baron dan Byrne, menyatakan kelompok socialmerupakan kelompok yang memenuhi syarat: 1) Interaksi, anggota-anggota seharusnyaberinteraksi satu sama lain; 2) Interdependen, apa yang terjadi pada seoranganggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang lain; 3) Stabil, hubunganpaling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa minggu, bulan dan tahun); 3) Tujuanyang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota; 4) Struktur,fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga merekamemiliki set peran; 5) Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagaibagian dari kelompok.

 

Untuklebih memahami pengertian Kelompok Sosial, mari kita cari tahu tentang Ciri danSyarat Kelompok Sosial. Adapun beberapa cirikelompok social, adalah sebagai berikut

•Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain

•Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yanglain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yangterlibat di dalamnya.

•Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelasdan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing

•Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengaturinteraksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.

•Berlangsungnya suatu kepentingan.

•Adanya pergerakan yang dinamik.

 

Sedangkansyarat kelompok sosial sebagai berikut.

a.Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian darikelompok yang bersangkutan.

b.Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.

c.Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu,sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakannasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yangsama dan lain-lain.

d.Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

 

Dalammasyarakat terdapat bermacam-macam Kelompok Sosial. Adapun jenis atau macam-macamKelompok Sosial, adalah sebagai berikut.

a.Klasifikasi berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antarakelompok, dan kesadaran jenis

Menurut RobertBierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan adatidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis.Bierstedt kemudian membagi kelompok berdasarkan ada tidaknya organisasihubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis menjadi empat macam antaralain:

1.Kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungansosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15tahun di sebuah kecamatan.

2.Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidakmempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.

3.Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis danberhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatanorganisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat, dan lain-lain.

4.Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis danada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi,para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, sertamemiliki ikatan organisasi formal. Contoh: negara, sekolah, dan lain-lain.

 

b.Klasifikasi berdasarkan interaksi sosial (pembagian tugas, struktur dan norma yangada)

Berdasarkan interaksisosial agar ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada, kelompok sosialdapat dibagi menjadi beberapa macam, antara lain:

1.Kelompok Primer

Merupakan kelompokyang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekatdan berhubungan erat dalam kehidupan, sedangkan menurut Goerge Homan, kelompokprimer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkaliberkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secaralangsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya, keluarga, RT, kawansepermainan, kelompok agama,dan lain-lain.

 

2.Kelompok Sekunder

Jika interaksi sosialterjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan.Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya, partaipolitik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.

 

3.Kelompok Formal

Pada kelompok iniditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran RumahTangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh darikelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.

 

4.Kelompok Informal

Merupakan suatukelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhanseseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaanditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok. Kelompok initerjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkankekeluargaan dan simpati. Misalnya, kelompok arisan dan sebagainya.

 

c.Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu

Suatu individumerupakan kelompok kecil dari suatu kelompok sosial atas dasar usia, keluarga,kekerabatan, seks, pekerjaan, hal tersebut memberikan kedudukan prestisetertentu/sesuai adat istiadat. Dengan kata lain keanggotaan dalam masyarakattidak selalu gratis.

 

d.In Group dan Out Group

Summer membedakanantara in group dan out group. In group merupakan kelompok sosial yangdijadikan tempat oleh individu-individunya untuk mengidentifikasikan dirinya.Out group merupakan kelompok sosial yang oleh individunya diartikan sebagailawan in group jelasnya kelompok sosial di luar anggotanya disebut out group.Contohnya, istilah kita atau kami menunjukkan adanya artikulasi in group, sedangkanmereka berartikulasi out group. Perasaan in group atau out group didasaridengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwakebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibandingkan dengan kelompoklainnya.

Sikap in group danout group dapat dilihat dari kelainan berwujud antagonisme atau antipati. Sikapin group dan out group merupakan dasar sikap etnosentrisme yang merupakan sikapbahwa setiap sesuatu yang merupakan produk kelompoknya dianggap paling baik danbenar. (JBAF Mayor Polak, Buku Pengantar Ringkas, Balai Buku Ikhtiar Jkt,1966).

 

e.Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

Charles Horton Cooleymengemukakan tentang kelompok primer (primary group) atau face to face groupmerupakan kelompok sosial yang paling sederhana, di mana paraanggota-anggotanya saling mengenal, di mana ada kerja sama yang erat.Contohnya,keluarga, kelompok bermain, dan lain-lain.Kelompok sekunder (secondary group)ialah kelompok yang terdiri dari banyak orang, bersama siapa hubungannya tidak perluberdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya tidak begitu langgeng,contohnya, hubungan kontrak jual beli.

 

f.Paguyuban dan Patembayan

Tonnies dan Loomismenyatakan bahwa paguyuban (gemeinschaft) ialah bentuk kehidupan bersama, dimana para anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifatalamiah serta kekal, dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasapersatuan batin yang memang telah dikodratkan. Hubungan seperti ini dapatdijumpai dalam keluarga, kelompok kekeluargaan, rukun tetangga, dan lainlain.

Patembayan(gesellschaft) yaitu berupa ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktuyang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya bersifat mekanis sebagaimanaterdapat dalam mesin. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.Contohnya, ikatan antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik, dan lainlain.

 

g.Formal Group dan Informal Group

J.A.A. Van Doornmembedakan kelompok formal dan informal. Formal group ialah kelompok yangmempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untukmengatur hubungan antara sesama, contohnya, organisasi.

Informal group tidakmempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompoktersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali, yangmenjadi dasar pertemuan, kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yangsama, contohnya, klik (clique).

 

h.Membership Group & Reference Group

Membership groupmerupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggotakelompok tersebut. Reference group ialah kelompok-kelompok sosial yang menjadiacuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadidan perilakunya.

Robert K. Mertondengan menyebut beberapa hasil karya Harold H. Kelley, Shibutani, dan RalphH.Turner mengemukakan adanya dua tipe umum reference group yakni tipe normatif,yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan tipe perbandingan,yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya.

 

i.Kelompok Okupasional dan Volunter

Kelompok okupasionaladalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.Contohnya, kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokterindonesia, dan lain-lain.

Okupasional diambildari kata okupasi yang berarti menempati tempat atau objek kosong yang tidakmempunyai penguasa, dalam hal ini dicontohkan kelompok tersebut adalahorang-orang yang dapat memonopoli suatu teknologi tertentu yang mempunyaipatokan dan aturan tertentu seperti halnya etika profesi, sedangkan volonteradalah orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak mendapatperhatian dari masyarakat. Kelompok ini dapat memenuhi kepentingankepentingananggotanya secara individual, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secaraumum. Terjadinya kelompok volunter karena beberapa hal antara lain:

1)kebutuhan sandang dan pangan

2)kebutuhan keselamatan jiwa dan raga

3)kebutuhan akan harga diri

4)kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri

5)kebutuhan akan kasih sayang

 

i.Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur

Kelompok teraturmerupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakananggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarmereka. Ciri-ciri kelompokteratur, antara lain:

•Memiliki identitas kolektif yang tegas (misalnya tampak pada nama kelompok,simbol kelompok,dll).

•Memiliki daftar anggota yang rinci.

•Memiliki program kegiatan yang terus-menerus diarahkan kepada pencapaian tujuanyang jelas.

•Memiliki prosedur keanggotaan.

Contoh kelompokteratur antara lain berbagai perkumpulan pelajar atau mahasiswa, instansipemerintahan, parpol, organisasi massa, perusahaan, dan lainlain.

 

Adapun Kelompok-kelompoksosial yang tidak teratur terdiri dari berbagai macam, antara lain:

1.Kerumunan (Crowd) adalah individu yang berkumpul secara bersamaan serta kebetulandi suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentukbentuk kerumunanantara lain:

•Khalayak penonton atau pendengar yang formal (Formal audiences) Merupakankerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapisifatnya pasif, contohnya menonton film.

•Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (Planned Expressive Group) adalahkerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyaipersamaan tujuan yang tersimpul dalam aktifitas kerumunan tersebut sertakepuasan yang dihasilkannya. Fungsinya adalah sebagai penyalurketegangan-ketegangan yang dialami orang karena pekerjaan sehari-hari, contohorang yang berpesta, berdansa, dsb.

 

2.Kerumunan yang bersifat sementara (Casual crowds)

•Kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregations) Dalam kerumunanitu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksudseseorang. Contoh; orang-orang yang antri karcis, orang-orang yng menunggu bisdan sebagainya.

•Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik (panic crowd) Yaitu orang-orangyang bersama-sama menyelamatkan diri dari suatu bahaya.

•Kerumunan penonton (spectator crowd). Karena ingin melihat suatu kejadiantertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapibedanya adalah bahwa kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatanjuga pada umumnya belum tak terkendalikan.

 

3.Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.

•Kerumunan yang bertindak emosional

•Kerumunan yang bersifat imoral.

 

Setelahmempelajari pengertian kelompok sosial, syaratkelompok sosial dan jenis kelompok social, mari kita pelajari faktorpembentukan kelompok sosial.

 

Apa faktorpembentukan kelompok sosial? Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yangmurni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahirdalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Duafaktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dankesamaan.

1)Kedekatan

Pengaruh tingkatkedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalamsebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain denganorang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosiallokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi.Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka salingmelihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkanpeluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknyakelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan perananpenting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

2)Kesamaan

Pembentukan kelompoksosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan diantara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih sukaberhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya.

Kesamaan yangdimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi,atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan factor utamadalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebutkeluarga.

 

 

Permasalahan Sosial dalamKaitannya Dengan Pengelompokan Sosial

 

Apakah PermasalahanSosial dalam Kaitannya dengan Pengelompokan Sosial? Menurut SoekantoSoerjono,1990:416, masalah sosial dianggap sebagai masalah masyarakattergantung dari sistem nilai sosial masyarkat terserbut adapun beberapa masalahsosial yang di hadapi masyarakt-masyarakat pada umumnya sama yaitu :Kemiskinan,Kejabatan, Disorganisasi Keluarga, asalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern,Peperangan, Pelanggaran Terhadap Norma-norma Masyarakat, Masalah Kependudukan, MasalahLingkungan Hidup dan Birokrasi.

 

Misalnyadalam kaitannya dengan PengelompokanSosial, masalah sosial berupa kemiskinan diartikan sebagai sesuatu keadaandi mana sekelompok orang tidak sangup untuk memelihara dirinya sendiri sesuaidengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mentalmaupun fisiknya dalam kelompok tersebut.(Soekanto Soerjono,1990:406). Jadi jikayang miskin itu hanya satu atau dua orang tentunya itu, bukan masalah sosial.Tetapi jika yang misikin sangat banyak dan merajalela maka itulah yang disebutkemiskinan sebagai masalah sosial.

 

Begitupula Kelaparan, akan menjadi masalah sosial ketika sebagain masyarakat masihmengalaminya. Istiah kelaparan sebagai masalah social itu sendiri seringdiartikan merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orangdalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karenakemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca.

 

Beberikutini beberapa contoh masalah sosial bangsa Indonesia sebagai dampak darimewabahnya pandemi Covid-19, antara lain:

1.Angka Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat

Kasus Corona diIndonesia telah hampir melumpuhkan kegiatan ekonomi masyarakat. Sejakpemerintah menerapkan berbagai kebijakan seperti Work From Home, pembatasanwilayah, dan penutupan berbagai tempat publik seperti tempat wisata, banyakperusahaan atau perkantoran yang meliburkan pegawainya. Para pengusaha UMKMjuga bahkan ada yang memutihkan karyawan (PHK) sebagai antisipasi dampakpenutupan usaha dalam waktu yang belum ditentukan. Akibatnya kemiskinan saatini menjadi masalah sosial di Indonesia.

 

2.Disorganisasi dan disfungsi sosial

Beberapa contoh disorganisasidan disfungsi social, antara lain adanya prasangka dan diskriminasi terhadapkorban Covid-19. Prasangka dan diskriminasi ini disebabkan oleh ketakutanmasyarakat terhadap situasi yang tidak menentu akibat penyebaran virus Corona. Prasangkadan diskriminasi ini merupakan perwujudan dan disorganisasi sosial. KasusCovid-19 ini bukan hanya menyebabkan disorganisasi social tetapi juga disfungsisosial, seperti terlihat pada sikap masyarakat yang tidak mau menolong oranglain karena khawatir terkena Covid-19.

 

3.Tindakan Kriminal

Masalah Covid-19 jugadikhawatirkan berdampak pada peningkatan tindakan kriminal. Tindakan kriminalyang dilakukan bisa beragam seperti pencurian alat pelindung diri yang tengahlangka saat ini, pembuatan handsanitizer atau desinfektan palsu yang justrumembahayakan kesehatan, penipuan harga bahan pokok, dan lain-lain.

 

4.Kelangkaan Barang

Beberapa bulan yanglalu saat Pandemi Covid-19 mewabah diindonesia beberapa barang menjadi langkadi pasaran. Bukan hanya langka namun barang tersebut dijual berkali-kali lipatdari harga semula sebelum adanya kasus Corona di Indonesia. Beberapa barangyang menjadi langka seperti masker, handsanitizer, cairan pembunuh kuman, danAPD. Barang-barang tersebut kini dijual dengan harga yang jauh lebih mahaldibandingkan harga semula. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi dimana ketikapermintaan meningkat namun barang semakin menipis, maka harga akan semakinmeningkat. Bahkan masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke atas adakecenderungan memborong barang-barang tersebut sehingga adanya penumpukanbarang namun bagi masyarakat menengah ke bawah justru tidak bisamendapatkannya.

 

Arti Penting PrinsipKesetaraan Untuk Menyikapi Perbedaan Sosial. Kesetaraan seringa diartikamn sebagaisuatu keadaan sosial dimana masing-masing orang memiliki status yang sama. Inibisa dibilang kita semua setara dalam hak hukum, keamanan, hak kebebasanberpendapat, dan hak-hak lainnya. Ini berate kesetaraan dapat diartikan sikap ssesorangyang menampatkan manusia sebagai orang yang memiliki derajat yang sama dantidak terpengaruhi oleh status seseorang seperti ras dan suku seseorang, ataujuga kekayaan seseorang atau besarnya kekuasaan yang dimiliki oleh suatuindividu.

 

Upayamewujudkan kesetaraan dalam Perbedaan Sosial dapat dilakukan dengan memahamibahwa pada dasarnya setiap masnusia atau individu memiliki hak yang sama dalamaspek apapun, setiap individu tidak boleh ada yang diperlakukan secara berbeda,semua individu dipandang sama dan memiliki derajat yang sama dan tidak adaperlakuan khusus untuk golongan tertentu.

 

 

Denganadanya prinsip-prinsip kesetaraan, ini bisa mebuat mereka sadar diri akan apayang harus dilakukan untuk mewujudkan kehidupan sosial yang damai dan harmonis.Dengan adanya Prinsip Kesetaraan Untuk dalamMenyikapi Perbedaan Sosial, akan memberikan peluang bagi semua orang untukmendapatkan kesempatan pendidikan dan perkerjaan baik bagi laki-laki atauperempuan. Jadi bisa dibilang juga bahwa kesetaraan tidak ada batasan apapun.

 

 

Arti Penting PrinsipKesetaraan Untuk Menyikapi Perbedaan Sosial bahwa prinsip kesetaraan sungguhharus diterapkan serta harus ditanamkan kedalam diri orang masing-masingsecepat mungkin. Karena tanpa prinsip ini, maka akan terjadi semakin banyakkonflik sehingga masyarakat semakin rentan dalam mengalami pepecahan. Prinsipkesetaraan perlu diterapkan kepada setiap individu, terlebih pada masyarakatIndonesia yang majemuk. Mengapa? Karena mereka sangat rentan terhadapperpecahan. Dengan adanya PrinsipKesetaraan Untuk dalam Menyikapi Perbedaan Sosia diharapkan dapatmewujudkan masyarakat yang harmonis dan memiliki integrasi sosial yang kuat.

 

Apa Itu Konflik Sosialdan Bagaimana Cara Memberikan Respons Konflik Sosial

 

Apaitu pengertian Konflik Sosial ? Secara harfiah, konflik diartikan sebagai suatupertentangan yang melibatkan perorangan ataupun kelompok. Konflik adalah suatubentuk interaksi yang bersifat disosiatif, yaitu interaksi yang memecah belahpersatuan kelompok. Sebagai suatu bentuk interaksi, konflik sosial bertujuanuntuk menghancurkan, mengancam, melukai serta melenyapkan kelompok yangdianggap sebagai lawan.

 

Padaumum konflik social dipicu oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Perbedaandimaksud berupa perbedaan kepentingan, pendirian, kepentingan dan kebudayaan. Selainperbedaan, konflik juga dipicu oleh perubahan sosial. Dalam proses mencapai suatuperubahan, masyarakat seringkali dihadapkan pada goyahnya norma dan nilaisosial, akibatnya terjadi peningkatan konflik.

 

SoerjonoSoekanto menyatakan bahwa penyebab terjadinya konflik sosial, adalah 1) adanyaperbedaan perasaan, pendirian dan pendapat antarindividu maupun kelompok; 2) Sifatprasangka antar kebudayaan dalam masyarakat; 3) Perbedaan kepentingan dalambidang ekonomi, politik dan sosial budaya; dan 4) Perubahan nilai-nilai sosialdalam masyarakat.

 

Laluapa jenis dan bentuk konflik sosial dalam masyarakat ? Berikut beberapa jenisatau bentuk-bentuk konflik sosial dalam masyarakat.

 

1.Konflik Individual

Konflik individualterjadi antara dua individu yang berbentur kepentingan. Pada dasarnya setiapindividu adalah unik sehingga banyak dijumpai perbedaan karakter, pendirian dankeyakinan. Perbedaan-perbedaan tersebut yang kemudian memicu konflikantarindividu.

 

Sebagai contohkonkrit, pada masa pandemi Covid-19 seringkali dijumpai konflik antara penyewakontrakan dengan pemilik kontrakan. Dalam hal ini, konflik cenderungdilatarbelakangi oleh perbedaan kepentingan ekonomi dimana kedua belah pihakmengalami kesulitan dalam berkompromi dan mencari kesepakatan yangmenguntungkan kedua belah pihak

 

2.Konflik Antarkelas dan Antarkelompok Sosial

Ketimpangan dandistribusi sumber daya yang tidak adil menjadi pemicu konflik vertikal antarkelas sosial dan konflik horizontal antarkelompok sosial. Sebagai contoh,konflik vertikal antar kelas biasanya terjadi antara pemilik faktor produksi(contoh: pemilik pabrik) dan non-pemilik faktor produksi (contoh: buruh).Konflik cenderung dilatarbelakangi oleh masalah ketidakadilan dalam relasipekerjaan seperti pembayaran upah yang rendah, waktu kerja yang tidak sesuai,dsb.

Contoh lainnya,konflik horizontal antarkelompok sosial dapat terjadi antara sesama buruh padasuatu organisasi buruh. Adanya perbedaan kepentingan, visi dan misi yang antarsesama anggota organisasi dapat memicu terjadinya konflik terbuka.

 

3.Konflik Rasial

Konflik rasial jugatergolong sebagai konflik horizontal. Dalam hal ini, konflik rasial bukandipicu oleh perbedaan ciri fisik melainkan karena faktor ekonomi, politik dansosial. Faktor utama pemicu konflik rasial adalah kesenjangan sosial-ekonomi.Sebagai contoh, konflik yang terjadi antara suku Dayak dan Madura pada dasarnyadilatarbelakangi oleh adanya penguasaan sumber ekonomi yang dilakukan olehkelompok suku Madura terhadap kelompok suku Dayak.

 

4.Konflik Politik

Konflik politikberkaitan dengan adanya perebutan kekuasaan dan ketimpangan relasi kekuasaan.Secara lebih spesifik, konflik politik merupakan pertentangan antar individuatau kelompok dalam rangka memperebutkan kekuasaan. Contoh konflik politikterlihat jelas pada masa kampanye pemilihan umum. Suatu partai politik akancenderung berkonflik dangan partai lain yang dianggap bersebrangan dalam haltujuan dan kepentingan.

 

5.Konflik Internasional

Konflik internasionalmerupakan konflik yang berada pada ranah internasional dengan melibatkan duaatau beberapa negara. Konflik internasional biasanya terkait isu kedaulatan negaradan sengketa perbatasan. Contoh konflik internasional yang sering muncul dimedia yaitu konflik antara Palestina dan Israel yang memperebutkan tanah.

 

Laluapa dampak dari adanya konflik sosial dalam masyarakat ? Konflik sosialmemiliki dampak positif dan negatif. Adapun Dampak Positif, antara lain dapat memperkuatintegrasi dan solidaritas internal kelompok; mendorong terjadinya perubahansosial guna menghilangkan kondisi kesenjangan dalam masyarakat; mendorongperbaikan kapasitas lembaga yang berwenang pada suatu negara; mendorongmasyarakat menjadi lebih dinamis.

 

Sedangkandampak negatif adanya konflik sosial dalam masyarakat, antara lain Menciptakankondisi ketidakteraturan sosial dalam masyarakat; Mengancam norma dan nilaisosial yang sudah terbentuk sebelumnya dalam suatu masyarakat; Menciptakansifat prasangka buruk antar suatu kelompok; Hilangnya kontrol sosial dalammasyarakat.

 

Bagaimanacara cara memberikan respons untukmelakukan resolusi konflik dan pemecahan masalah konflik dan kekerasan demiterciptanya kehidupan yang damai di masyarakat? Bagi seorang yangterpelajar, cara memberikan respons konflik social yang terjadi di masyarakatadalah dengan bertindak dan bersikap obyektif dan jika mampu dapat melakukan beberapabentuk pengendalian konflik social, seperti melakukan akomodasi, negosiasi,toleransi dan lainnya, Sebagaimana diketahui terdapat berbagi jenis atau bentukpengendalian konflik sosial, diantaranya

 

1)Akomodasi

Proses penyelesaiankonflik ke arah tercapainya kesepakatan sementara yang dapat diterima keduabelah pihak yang tengah bersengketa. Akomodasi juga berarti sebagai usahamanusia untuk meredakan dan menghindari konflik dalam rangka mencapai kestabilan.

 

2)Coercion

Merupakan suatubentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan yang berifatsepihak.

 

3)Negosiasi atau Kompromi

Upaya penyelesaiankonflik yang dilakukan oleh masing-masing pihak dengan cara memberikan danmenawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima,serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

 

4)Arbritasi

Bentuk akomodasi yangdigunakan untuk menyelesaikan konflik dengan cara meminta bantuan ketiga yangdipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebihtinggi dari pihak-pihak yang bertikai. keputusan yang dibuat harus dipatuhi olehpihak-pihak yang berkonflik.

 

5)Mediasi

Penyelesaian konfliksosial yang dilakukan dengan cara mendatangkan pihak ketiga yang sifatnyanetral dan tidak memihak. namun, keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihakmanapun.

 

6)Adjudication

Penyelesaian konflikmelalui pengadilan.

 

7)Toleransi

Suatu bentukakomodasi tanpa adanya persetujuan formal. Dalam masyarakat Jawa dikenal denganistilah ‘tepa slira’ atau tenggang rasa agar hubungan sesamanya bisa salingmenyadari kekurangan diri sendiri masing-masing.

 

8)Statlemate

Suatu bentukakomodasi dimana pihak-pihak yang bertikai mempunyai kekuatan yang seimbang.Mereka kemudia berhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukanpertentangan atau menghentikan konflik.

 

9)Konsiliasi

Suatu bentukpenyelesaian konflik sosial yang dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentuyang dapat memberikan keputusan dengan adil. Contoh: pengendalian konflikmelalui lembaga perwakilan rakyat.

 

10)Rekonsiliasi

Upaya kompromistisyang ditempuh untuk mengakomodasi dua kepentingan yang berbeda. Bertujuan untukmemulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula.

 

11)Transformasi Politik

Sebuah prosespenyelesaian konflik yang membutuhkan kontribusi timbal balik dari pihak yangditransformasikan dan dari pihak yang hendak dituju oleh proses tersebut.

 

Cara-caralain untuk memecahkan konflik antara lain sebagai berikut:

·       Elimination,yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yangdiungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami keluar, dsb.

·       Subjugationatau Domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar untukdapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya.

·       Majorityrule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk mengambilkepututsan tanpa mempertimbangkan argumentasi.

·       Minorityconsent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hatioleh kelompok minoritas. Kelompok minoritas sepakat untuk melakukan kerjasamadengan kelompok mayoritas.

·       Integrasi,yaitu mendiskusikan, menleaah, dan mempertimbangkan kembali pendapat-pendapatsampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.

·       Kolaborasi,merupakan upaya penyelesaian konflik melalui pemecahan sama-sama menang dimanaindividu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.

·       Competition,apabila terdapat indikasi salah satu pihak berusaha mencapai tujuan tanpamenghiraukan pihak lain, maka metode kompetisi dapat diterapkan.

 

Dengan demikian kita bisamenggunakan cara di atas untuk memberikan respons dalam rangkan melakukanresolusi konflik dan pemecahan masalah konflik dan kekerasan demi terciptanyakehidupan yang damai di masyarakat.