Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keperluan Bandwidth Dalam Jaringan

Kebutuhan Bandwidth Dalam Jaringan 


Kebutuhan atas bandwidth dari satu jaringan ke jaringan lainnya mampu bervariasi. Sangat penting menentukan berapa banyak bit per detik yang melintasi jaringan dan jumlah bandwidth yang dipakai tiap-tiap aplikasi biar jaringan mampu bekerja cepat dan berfungsi dengan baik.

Bisa dibuktikan oleh banyak direktur jaringan, bandwidth untuk jaringan ialah salah satu aspek penting dalam merancang dan memelihara LAN atau WAN yang baik. Bandwidth yaitu salah satu dari komponen-bagian rancangan jaringan yang lazimnya dioptimalkan dengan cara terbaik dengan mengkonfigurasi jaringan secara benar dari terminal luar.

Menghitung badwidth jaringan

Ada dua langkah dasar dalam mengkalkulasikan bandwidth:
1. Menentukan jumlah bandwidth jaringan yang telah ada.
2. Menentukan penggunaan rata-rata aplikasi tertentu.

Kedua langkah ini harus dinyatakan dalam Bps. Jika jaringan Anda dalah GbE (Gigabyte Ethernet), memiliki arti tersedia 125,000,000 Bps. Ini dihitung dengan mengambil 1000 Mbps (untuk jaringan Gigabit); yang setara dengan 1 milyar (1,000,000,000) bps dan membaginya dengan 8 untuk mendapatkan byte.(1,000,000,000 bps / 8 = 125,000,000 Bps).

Setelah memastikan besar bandwidth jaringan, kita perlu menentukan berapa banyak bandwidth yang digunakan aplikasi. Gunakan network analyzer untuk mendeteksi angka Bps dari aplikasi yang dikirim melintasi jaringan. Untuk itu,  Kita harus mengaktifkan kolom Cumulative Bytes pada network analyzer.

Seteleh itu kita harus:
1. Menangkap traffic dari dan ke workstation pengujian yang melakukan aplikasi.
2. Pada jendela rangkuman decode, tandailah paket-paket pada awal transfer file.
3. Telusuri catatan waktunya setiap satu detik lalu lihat field byte kumulatif.

Jika kita menetapkan aplikasi mentransfer data pada 200,000 Bps, maka kita sudah memiliki isu untuk menjumlah: 125,000,000 / 200,000 = 625. Dalam masalah ini, jaringan sudah mencukupi dan tidak masalah bila ada 100 user konkuren (terkoneksi terus-menerus).

Tapi lihat apa yang terjadi bila kita cuma punya jaringan sebesar 100 mbps. Maka jaringan kita ini tidak mampu mendukung lebih dari kira-kira 60 user yang melakukan aplikasi secara konkuren.

Inilah yang menjadi tantangan dalam menjumlah bandwidth. Kaprikornus bagaimana kita mampu menentukan berapa banyak bandwidth yang dibutuhkan?
Ini berafiliasi dengan aplikasi apa saja yang dilaksanakan yang memakai jaringan, dan bagaimana tampilan service-level agreement (SLA) untuk aplikasi-aplikasi tersebut.

Keragaman Kebutuhan Bandwidth


Namun bagaimana kita bisa memilih berapa banyak bandwidth yang diperlukan dikala merancang jaringan? Apa saja usulankhusus yang dipraktekkan?

Bandwidth mengacu pada data rate yang didukung oleh koneksi jaringan yang terhubung ke jaringan. Bandwidth lazimnya diekspresikan dalam perumpamaan bit per sekon (bps), atau kadangkala byte per sekon (Bps).

Bandwidth jaringan mewakili kapasitas koneksi jaringan, meskipun penting untuk mengetahui beda antara throughput secara teoretis dan hasil nyatanya. Misalnya, jaringan Ethernet Gigabit 1000BASE-T (yang memakai kabel UTP – unshielded twisted-pair) secara teoretis mendukung 1,000 megabit per sekon (Mbit/s), tapi level ini tidak pernah bisa dicapai dalam prakteknya karena perangkat keras dan sistem perangkat lunak yang digunakannya.

Kebutuhan bandwidth dalam jaringan ini ialah sub pembahasan dari Materi Teknologi Layanan Jaringan