Cerita Nabi Adam As Bagian Ketiga
Pada cerita Nabi Adam AS bab ketiga ini, diceritakan tentang diturunkannya Adam dan Hawa ke bumi.
Selain Adam dan Hawa, Iblis juga diusir dari nirwana dan harus hidup di bumi meskipun di alam yang berbeda yaitu alam gaib. Firman Allah : "Turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup. Di bumi pula kau mati. Dari bumi itu kau akan dibangkitkan. Di bumi kelak kau dan anak cucumu akan mendapat godaan dan rayuan Iblis supaya anak cucumu akan celaka dan hidup sengsara. Namun tidak perlu cemas.Aku akan memberi petunjuk-petunjuk untuk ialah berupa pemikiran agama. Barangsiapa yang mengikuti petunjuk dan pedoman-ajaranKu, niscaya beliau akan selamat dari tipu muslihat dan bujuk rayu Iblis.
Sesuai dengan perintah Alloh SWT, akhirnya Adam dan Hawa harus turun ke bumi. Mereka berdua turun kondisi terpisah. Konon adam diturunkan di tanah India, sedangkan Hawa diturunkan di tanah Arab. Di bumi mereka mesti menghadapi tantangan dan rinta ngan hidup yang amat berat untuk mempertahankan kehidu pannya. Wajah bumi yang belum terjamah oleh tangan insan. Keadaannya sungguh seram. Gunung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa berkembang awut-awutan di mana-mana, sungai-sungai besar dan kecil membentang disana-sini, hutan belantara amat lebat dan semak semak membelukar dan binatang-binatang buas baik yang besar dan kecil berkeliaran mencari mangsa. belum lagi tantangan berbentukangin, angin kencang, petir, hujan, panas matahari, gempa, dan angin ribut. Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari satu sama lain.
Berkelana dan mengembara dari sebuah tempat yang lain. Perjalanan yang ditempuh sungguh menantang, dan sarat bahaya. Derita dan sengsara betul-betul mereka rasakan. Namun Alloh telah membekali mereka dengan logika menangani kesulitan hidup dunia. Setelah mereka menempuh perjalanan panjang selama empat puluh tahun, kesudahannya mereka dipertemukan oleh Allah di Padang Arafah. Betapa haru dan bahagia hati Adam dan Hawa. Adam sangat terharu dengan kondisi istrinya yang capek dan sungguh memprihatinkan sesudah melawan tantangan sepanjang perjalanan tanpa seorang pun sebagai mitra. Mereka berpelukan dan menangis penuh rasa terharu.
Pertemuan mereka ini kemudian diperingati setiap tahun oleh umat Islam seluruh dunia. Wukuf di Arafah ialah salah satu rukun haji bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji dan puasa Arafah bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Mulailah keduanya menapaki lembar yang baru selaku cikal bakal insan. Mereka menempati suatu goa besar dan lebar selaku kawasan segala gangguan dan bahaya hidup mereka. Goa itu terletak di dataran tinggi sehingga tidak mudah dijangkau oleh binatang buas dan tumpahan air bah dan hujan. Dengan menggunakan akal yang telah dikaruniakan Allah mereka mulai mengelola alam disekitarnya. Mereka menjinakan binatang untuk diternak dan diambil manfaatnya untuk kepen. tingan hidup mereka.
Mereka juga telah mengolah lahan pertanian dan perkebunan, bercocok tanam, menanam buah-buahan. Tantangan hidup yang demikian kerap sudah menggerakkan logika anggapan mereka untuk dapat mempertahankan hidup dan meraih kondisi yang lebih baik.
Lanjutkan ke Bagian Keempat.
Diturunkannya Adam dan Hawa ke Bumi.
Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun bagi hambanya yang akan bertobat. Demikian juga Adam dan Hawa yang telah melanggar larangan Alloh SWT mengkonsumsi buah khuldi, bertaubat dengan sebenar-benarnya. Dan Allah berkenan menerima taubat Adam dan Hawa. Keduanya diampuni. Tetapi alasannya adalah kesalahannya itu, mereka harus keluar dari nirwana yang sarat dengan kenikmatan hidup. Ini memang sesuai dengan keinginanAllah yang menciptakan insan sebagai khalifah di bumi pengatur dan pengelola bumi. Maka berfirmanlah Allah : "Demi kemuliaan-Ku, kalian berdua mesti meninggalkan nirwana ini. Kalian mesti turun ke bumi yang sudah usang terhampar. Di sana segala keperluan dan kebutuhan hidup kalian telah tersedia. Tetapi kalian mesti bekerja keras dan bekerja keras untuk mendapatkannya.Selain Adam dan Hawa, Iblis juga diusir dari nirwana dan harus hidup di bumi meskipun di alam yang berbeda yaitu alam gaib. Firman Allah : "Turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup. Di bumi pula kau mati. Dari bumi itu kau akan dibangkitkan. Di bumi kelak kau dan anak cucumu akan mendapat godaan dan rayuan Iblis supaya anak cucumu akan celaka dan hidup sengsara. Namun tidak perlu cemas.Aku akan memberi petunjuk-petunjuk untuk ialah berupa pemikiran agama. Barangsiapa yang mengikuti petunjuk dan pedoman-ajaranKu, niscaya beliau akan selamat dari tipu muslihat dan bujuk rayu Iblis.
Sesuai dengan perintah Alloh SWT, akhirnya Adam dan Hawa harus turun ke bumi. Mereka berdua turun kondisi terpisah. Konon adam diturunkan di tanah India, sedangkan Hawa diturunkan di tanah Arab. Di bumi mereka mesti menghadapi tantangan dan rinta ngan hidup yang amat berat untuk mempertahankan kehidu pannya. Wajah bumi yang belum terjamah oleh tangan insan. Keadaannya sungguh seram. Gunung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa berkembang awut-awutan di mana-mana, sungai-sungai besar dan kecil membentang disana-sini, hutan belantara amat lebat dan semak semak membelukar dan binatang-binatang buas baik yang besar dan kecil berkeliaran mencari mangsa. belum lagi tantangan berbentukangin, angin kencang, petir, hujan, panas matahari, gempa, dan angin ribut. Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari satu sama lain.
Berkelana dan mengembara dari sebuah tempat yang lain. Perjalanan yang ditempuh sungguh menantang, dan sarat bahaya. Derita dan sengsara betul-betul mereka rasakan. Namun Alloh telah membekali mereka dengan logika menangani kesulitan hidup dunia. Setelah mereka menempuh perjalanan panjang selama empat puluh tahun, kesudahannya mereka dipertemukan oleh Allah di Padang Arafah. Betapa haru dan bahagia hati Adam dan Hawa. Adam sangat terharu dengan kondisi istrinya yang capek dan sungguh memprihatinkan sesudah melawan tantangan sepanjang perjalanan tanpa seorang pun sebagai mitra. Mereka berpelukan dan menangis penuh rasa terharu.
Pertemuan mereka ini kemudian diperingati setiap tahun oleh umat Islam seluruh dunia. Wukuf di Arafah ialah salah satu rukun haji bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji dan puasa Arafah bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Mulailah keduanya menapaki lembar yang baru selaku cikal bakal insan. Mereka menempati suatu goa besar dan lebar selaku kawasan segala gangguan dan bahaya hidup mereka. Goa itu terletak di dataran tinggi sehingga tidak mudah dijangkau oleh binatang buas dan tumpahan air bah dan hujan. Dengan menggunakan akal yang telah dikaruniakan Allah mereka mulai mengelola alam disekitarnya. Mereka menjinakan binatang untuk diternak dan diambil manfaatnya untuk kepen. tingan hidup mereka.
Mereka juga telah mengolah lahan pertanian dan perkebunan, bercocok tanam, menanam buah-buahan. Tantangan hidup yang demikian kerap sudah menggerakkan logika anggapan mereka untuk dapat mempertahankan hidup dan meraih kondisi yang lebih baik.
Lanjutkan ke Bagian Keempat.